Bulan: Desember 2021

Selain penilaian diri, tes karakter juga memungkinkan orang untuk menentukan dengan karakterisasi yang dipilih yang mencakup siapa mereka sebagai individu, membuat mereka berpikir diterima dan mengadopsi rasa memiliki di dalam komunitas itu.

MBTI Memang Diterima Baik Banyak Orang Tapi Tidak Bisa Dijadikan Patokan

“Kami pada dasarnya didorong untuk memperhatikan diri sendiri dan orang lain, dan jarang mencari realisasi itu dalam berbagai label yang dapat mewakili ide-ide kompleks,” kata Jaime Lane Derringer, PhD, seorang psikolog di institusi Illinois, Urbana area. “Konsep aktualitas dapat mengenal seseorang dari akronim atau akronim yang berbeda menarik karena, jika benar, itu akan membuat kita menghabiskan banyak waktu. tapi kita lebih kompleks dari itu, dan sebenarnya ada lebih dari enam belas bentuk orang Amerika di dunia.”

Mengkategorikan spektrum karakter miliaran orang ke dalam beberapa jenis juga akan menjadi tantangan, jadi tidak heran jika MBTI dianggap sebagai instrumen otak yang tidak dapat diandalkan. banyak yang mengkritik pemikiran di baliknya dan dikotomi kaku yang cenderung terlalu menyederhanakan kepribadian hewan.

“Bagi kebanyakan orang Amerika, tampilan kepribadian MBTI dalam berbagai hal tidak akurat dan tidak otentik,” kata Derringer. “Sifat karakter, termasuk yang diukur dengan menggunakan MBTI, berdistribusi normal. itu, kebanyakan orang mendapat skor di inti, dengan sedikit orang yang benar-benar mencetak tinggi atau rendah sebenarnya pada kasih sayang apa pun.”

Untuk mengurutkan enam belas jenis karakter, MBTI membagi kelas tepat di bawah tengah, tebal bahwa setiap orang Amerika adalah salah satu atau yang lain. Anak-anak, kebanyakan orang Amerika biasanya berada di antara keduanya, jadi dua orang yang menilai dengan cermat satu sama lain juga bisa mendapatkan hasil yang sama sekali berbeda. mereka yang sangat dekat dengan rata-rata dimensi tertentu dimasukkan ke dalam biner, bahkan jika mereka sekarang tidak terlalu cocok untuk cinta tertentu.

“MTBI bukanlah pemilah yang sah dari individu ke dalam ‘varietas,’ yang keterampilan bahwa varietas ini tidak signifikan secara ilmiah,” kata Benning. “sepertiga kelipatan orang memperoleh bentuk surat yang berbeda setelah periode -minggu. Cerita lain telah membuktikan bahwa lebih dari satu minggu panjang, sekitar pc orang akan menerima jenis empat huruf yang berbeda. Efek ini menunjukkan bahwa varietas MBTI sangat ambigu dari waktu ke waktu.”

Dalam semangat menerima kebahagiaan Anda di mana Anda bisa, saya dulu geli dengan cara mantan wakil pejabat ilmiah agung untuk Inggris Dr Jenny Harries ‘baru-baru ini terkait nasihat Omicron untuk “berhati-hatilah, tidak bersosialisasi ketika kita tidak secara khusus membutuhkan”.

Ambivert Bisa Menjadi Suat Strategi Di Dalam Pekerjaan

Seperti apa sosialisasi imperatif itu? dapatkah saya membatalkan bagian-bagian Natal yang menuntut dan menggantinya dengan makan malam yang penting dengan seorang teman, atau mungkin hanya seekor kucing? bolehkah saya berpura-pura bahwa saya telah bertanggung jawab untuk tidak menghadiri pesta, setelah saya tidak benar-benar datang ke pesta? Saya bisa untuk keuntungan ini.

Nasihat Harry benar-benar tampak seperti konstitusi ambivert. Ambiversi menggabungkan sifat autis dan ekstrovert sangat “sekarang”. ada konsep bahwa Covid dan tekanan yang menyertainya serta perubahan kecelakaan mengkalibrasi ulang prasangka kita tentang bagaimana kita berhubungan dengan orang lain. Ekstrovert telah dipaksa untuk mengeksplorasi gaya hidup yang lebih tenang yang beberapa orang temukan bahwa mereka menyukai tingkat yang mengejutkan, dan introvert berkembang dalam apel yang kurang sibuk, atau bagaimanapun, menyadari betapa banyak yang mereka butuhkan dan melewati hubungan manusia. Kita telah menjadi, atau menyadari bahwa kita telah menjadi, ambivert dengan keinginan yang merugikan dan rumit dalam hubungan kita dengan orang lain, tidak lagi hanya mencentang wadah pengepakan pada pemeriksaan kepribadian.

Itu benar-benar mungkin hal yang hebat. di lingkungan perusahaan, penelitian di menggambarkan sebuah “kemampuan ambivert”: ambivert dalam pendapatan mengalahkan perusahaan yang berbeda, karena mereka berhubungan lebih dari beberapa individu. Dr Karl Moore, pencipta We are All Ambiverts Now yang dapat diakses, berpendapat bahwa menanggapi dengan benar tantangan Covid mengharuskan para pemimpin bisnis untuk memperhatikan, mempelajari, dan meniru sifat-sifat introvert tetapi juga untuk memberi semangat, memberi energi, dan menginspirasi ekstrovert. Dalam kehidupan pribadi kita, memiliki kesadaran yang lebih bernuansa tentang diri kita sendiri dan orang lain sebagai hewan sosial terasa seperti metode yang penuh kasih sayang untuk menyusun strategi saat-saat yang masih luar biasa ini.

Dengan otoritas yang luar biasa, PM saja rekomendasi Harries, mendesak kita untuk terus maju dengan semua kemungkinan kegembiraan Dickensian, tapi saya bisa mengambil strategi ambivert. “Yang saya butuhkan untuk Natal adalah jumlah sosialisasi dasar yang terukur” mungkin tidak lagi tampak sangat meriah, tetapi saya agak suka keseluruhannya.

Saat kalian baru jadian dengan seseorang, baru menjalani hubungan dengan seseorang. Pasti rasanya berbunga-bunga, rasanya sangat bahagia. Rasanya dunia milik berdua. Sehingga tidak heran jika kalian melihat orang yang sudah berumur, tapi saat baru pacaran, akan menjadi bucin. Karena ya se senang itu rasanya baru jadian, saat jatuh cinta. Semua rasanya indah. Semua rasanya sangat membahagiakan. Sehingga semua yang kurang di dirinya pun sudah tidak terlihat, atau terabaikan oleh anda.

Dalam Hubungan Pacaran Akan Ada Masa Ups And Downs

Memang rasa jatuh cinta sangatlah indah. Bahkan bisa memberikan rasa bahagia yang sangat dan ada energi yang lebih entah dari mana. Dan bisa dibilang jatuh cinta itu seperti menggunakan narkoba, itu sangat membuat nagih. Tapi ya itu hanya akan berjalan dan terasa indah saat awal. Atau saat keadaan lagi baik-baik saja. Tapi jika sedang tidak baik-baik. Semuanya tidak akan seindah itu.

Apalagi jika sudah masuk ke tahun ke 2-3 dan seterusnya. Apalagi dalam keadaan kalian sering bertemu bahkan tinggal bersama. Rasa jenuh, dan bosan akan sangat sensitif. Karena yang anda lihat dia lagi, dan bahkan semua baik dan buruk kita sudah saling tahu. Dan kadang karena terlalu nyaman, masing-masing melupakan bahwa dia adalah pacarnya yang harusnya dia tetap treat seperti awal pacaran, berusaha membuatnya senang. Berusaha untuk membuat keadaan baik, hari baik. Karena saat kita sudah terlalu nyaman dengan seseorang, kita sering melupakan.

Lupa akan dia adalah pacar anda, sehingga keegoisan seseorang semakin nampak, dan semakin suka-suka nya. Berbuat suka-sukanya aja. Dan mulai tidak ada namanya dating. Sehingga saat bertemu, keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Atau dengan gadget masing-masing. Karena rasanya semua hal yang menyenangkan sudah di lalui, kalian sudah saling tahu, sudah tidak ada yang ditutupi, dan sudah tidak ada perasaan penasaran. Karena semua sudah saling tahu. Dan ini yang berbahaya. Yang seperti ini yang membuat hubungan yang sudah lama terjalin bisa memudar. Dan bisa berakhir. Jadi, sudahkah anda intropeksi diri, dan melihat lagi hubungan anda. Perbedaan awal dan sekarang. Apakah masih manis atau sudah hambar.

Perlu kita ketahui, untuk menjadi orang baik, bukan berarti kita harus bisa membantu semua orang. Bukan berarti kita bisa memberi setiap saat. Bukan berarti kita bisa menyenangkan hati semua orang. Tidak seperti itu untuk menjadi baik. Menjadi baik, cukup dengan kita sopan dan hormat kepada orang lain. Lakukan semua dengan tulus, tanpa ada maksud dan tujuan. Tanpa ada pikiran jahat atau niat jahat di belakang. Dengan bersikap seperti itu pun, anda sudah berbuat baik.

Baik Tidak Harus Bisa Menyenangkan Hati Semua Orang

Memang sekarang ini, semakin sulit mendapati orang yang memiliki hati baik yang tulus. Karena banyak orang yang depannya terlihat baik ramah, tapi memiliki berbagai niat jelek di dalam hati. Bahkan orang yang terlihat judes cuek, mereka memiliki hati yang lembut dan hangat. Memang penampilan, atau tampak luar seseorang tidak bisa dijadikan acuan untuk mengkategorikan orang ini baik atau tidak. Karena semua itu relative. Tapi ada juga orang yang ingin menjadi baik, tapi malah mengalami masalah atau mengalami kendala dalam melakukannya.

Entah masalah datang dari dia nya sendiri atau dari orang lain. Kadang kita yang sudah berniat baik, ingin melakukan baik, tapi malah di anggap lain oleh orang lain. Malah diartikan lain oleh orang lain. Saat kita berniat atau ingin melakukan sesuatu yang baik, malah dibilang kita ada maunya. Atau ada sesuatu dibalik itu. Sehingga kita pun yang ingin bersikap baik, malah menjadi serba salah. Atau ada juga moment dimana saat kita berniat baik atau ingin bersikap baik, malah salah artikan oleh orang lain, sehingga mereka baper, dan malah berharap lebih atau malah memanfaatkan kita.

Sehingga ada-ada saja yang membuat orang yang ingin berbuat baik jadi ragu. Dan untuk kalian yang sudah memiliki niat baik, sudah memiliki inisiatif lebih. Terima kasih untuk itu, dan kalian harus ingat, untuk menjadi baik, tidak harus bisa membuat semua orang senang, tidak harus bisa menyenangkan hati semua orang. Jadi saat anda memang tidak bisa, jangan paksakan diri untuk bisa menyenangkan hati orang.