Penting Untuk Kalian Yang Baru Bekerja Mengatur Cash Flow Kalian

Penting Untuk Kalian Yang Baru Bekerja Mengatur Cash Flow Kalian

Untuk kalian yang sedang merantau, pasti kalian memiliki kegalauan akan tempat tinggal. Dan ini adalah problematika dari semua yang pernah merantau. Bingung memilih tempat tinggal. Apalagi jika tempat tinggal misalnya kosan, yang di daerah yang kalian inginkan harganya tidak jauh berbeda dengan biaya apartmen. Pasti akan banyak kegalauan untuk memilih tinggal dimana.

Pikirkan Pemasukkan Dan Pengeluaran

Sebelum kalian memikirkan tempat tinggal, kalian harus mempertimbangkan dulu soal pemasukkan dan pengeluaran. Kalian harus memperhitungkan berapa yang masuk dan keluar. Apakah seimbang. Dan pastikan pemasukkan lebih besar daripada pengeluaran. Karena kalau pengeluaran sampai lebih besar daripada pemasukkan, itu sudah jelas tidak baik, dan saran saya perbaiki. Entah dari kebutuhan anda, apa saja pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu. Atau pemasukkan yang terlalu kecil, sehingga anda harus mencari pekerjaan lain atau usaha lain yang bisa menambah pemasukkan. Anda harus mencari sebabnya. Karena jika sampai pengeluaran lebih besar dari pendapatan, maka kalian tidak akan bisa bertahan, dan sebaiknya pulang ke rumah. Itu saran terbaik. Pintar-pintar mengatur keuangan kalian, mengatur cash flow kalian. Pelan-pelan saja dulu. Mulai dari yang perhari, meningkat perminggu, dan meningkat perbulan.

Bedakan Kebutuhan Primer, Sekunder dan Tersier

Dan terutama untuk kalian yang sudah bekerja. Yang sudah berpenghasilan dan sudah tidak minta uang kepada orang tua. Kalian harus pintar-pintar mengatur tabungan kalian. Harus pintar-pintar menabung. Dan kalian harus bisa membedakan keperluan kalian. Harus bisa memprioritaskan. Harus bisa membagi, mana yang primer, mana sekunder, dan mana yang tersier. Dan itu sangat penting. Mungkin terlihat dan terdengar sepele. Tapi untuk melakukannya, untuk ekseskusinya, selalu susah. Kadang orang sulit membedakan atau menentukan mana yang harus dimasukkan di primer dan mana yang sekunder. Dan kadang banyak yang sudah mengkotakkan mana yang primer mana yang sekunder. Tapi pas eksekusinya, malah yang di penuhi yang sekunder, karena tidak bisa tahan diri. Sehingga untuk kebutuhan utama malah pada akhirnya bingung sendiri. Dan ini yang sangat berbahaya.